Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Cara Cerdas Kuliah Lebih Cepat Berkat Pengalamanmu
Pernah ikut pelatihan, kursus, atau kerja bertahun-tahun tapi nggak pernah diakui secara akademik? Atau kamu ingin lanjut kuliah, tapi sayang harus mulai dari nol padahal sudah punya banyak pengalaman? Nah, di sinilah Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) jadi jawabannya. RPL adalah program yang memungkinkan kamu “menukarkan” pengalaman belajar dan kerja menjadi satuan kredit di perguruan tinggi. Jadi, waktu kuliah bisa lebih singkat, biaya lebih hemat, dan kamu tetap bisa lanjut studi tanpa mengulang hal-hal yang sudah kamu kuasai.
Program ini bukan cuma solusi buat para profesional yang ingin naik jenjang pendidikan, tapi juga cara cerdas untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia. RPL sudah diatur resmi oleh pemerintah dan kini semakin banyak kampus, termasuk PPM School of Management, yang mulai membuka jalur ini untuk kamu yang ingin kuliah lebih relevan dengan pengalamanmu.
Kamu penasaran gimana prosesnya? Siapa saja yang bisa ikut? Dan apa saja keuntungannya? Yuk, kita bahas tuntas semuanya di artikel ini!
Daftar Isi
Apa Itu Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)?
Jadi, setelah tahu gambaran besarnya, sebenarnya apa sih RPL itu? Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses resmi dari perguruan tinggi untuk mengakui pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar yang kamu dapatkan di luar jalur pendidikan formal, seperti pelatihan kerja, kursus, bahkan pengalaman profesional. Artinya, kamu nggak harus belajar ulang hal-hal yang sebenarnya sudah kamu kuasai—dan itu diakui secara akademik!
Konsep ini berangkat dari prinsip bahwa belajar itu nggak selalu harus di ruang kelas. Bisa jadi kamu udah bertahun-tahun bekerja sebagai akuntan, manajer, desainer, atau bahkan entrepreneur—dan dari sana kamu udah punya banyak “ilmu” yang setara dengan materi kuliah. Nah, lewat RPL, kamu bisa validasi semua itu agar diakui dalam bentuk SKS (Satuan Kredit Semester).
Menariknya lagi, RPL bukan cuma buat pekerja atau profesional. Kalau kamu pernah ikut program pelatihan bersertifikat, magang intensif, atau bahkan aktif di komunitas yang mengembangkan keahlian tertentu, semua itu bisa dipertimbangkan juga, lho. Tentu saja, harus melewati asesmen dan bukti portofolio, ya!
Intinya, RPL adalah jalan cepat dan cerdas untuk lanjut kuliah tanpa harus mengulang cerita yang sudah kamu alami. Jadi, siap ‘memindahkan’ pengalaman ke dalam bentuk ijazah resmi?
Tujuan dan Manfaat RPL untuk Mahasiswa dan Kampus
Kalau kamu masih mikir, “Emang sepenting itu ya RPL?”, jawabannya: iya, bahkan bisa jadi game changer buat pendidikan dan kariermu. RPL bukan cuma soal menghemat waktu kuliah, tapi juga tentang bagaimana kampus dan mahasiswa bisa sama-sama naik level lewat pengalaman nyata yang kamu bawa ke ruang akademik.
Buat mahasiswa atau calon mahasiswa, RPL itu ibarat shortcut yang sah. Nggak perlu kuliah dari awal kalau kamu sudah pernah belajar hal serupa di tempat kerja atau pelatihan. Misalnya, kamu udah kerja 5 tahun di bidang pemasaran digital—daripada mengulang materi dasar marketing, kamu bisa langsung lanjut ke topik-topik lanjutan yang lebih relevan. Hasilnya? Kuliah lebih cepat selesai, kamu lebih termotivasi, dan bisa langsung fokus ke peningkatan karier.
Nah, buat kampus, RPL itu bukan cuma soal nerima mahasiswa baru. Lebih dari itu, RPL membantu kampus menjadi inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman. Dengan membuka jalur RPL, kampus menunjukkan bahwa mereka menghargai pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), mendukung tenaga kerja Indonesia untuk terus berkembang, dan bahkan bisa meningkatkan daya saing institusi di tingkat nasional maupun internasional.
Plus, dari sisi branding dan akreditasi, program RPL bikin kampus kelihatan visioner—nggak hanya fokus pada nilai di kelas, tapi juga nilai di dunia nyata.
Jadi, siapa bilang pengalaman itu nggak bisa dihitung? Lewat RPL, pengalamanmu bukan cuma dihargai, tapi juga diakui secara akademik. Worth it, kan?
Jenis-Jenis RPL (Tipe A dan Tipe B)
Setelah tahu betapa kerennya program RPL dan semua manfaatnya, sekarang pertanyaannya: “Ada berapa macam sih RPL itu, dan bedanya apa?” Jawabannya—ada dua tipe utama: RPL Tipe A dan RPL Tipe B. Keduanya punya tujuan dan target peserta yang berbeda, jadi penting buat kamu tahu mana yang paling sesuai dengan kondisi kamu sekarang.
1. RPL Tipe A – Untuk kamu yang punya pengalaman kerja atau pelatihan
Ini tipe RPL yang paling umum dan banyak dibuka di perguruan tinggi, termasuk PPM School. Tipe A ditujukan untuk masyarakat umum yang pernah:
-
Menjalani pendidikan formal (meski tidak tuntas),
-
Mengikuti pelatihan/kursus nonformal atau informal,
-
Atau sudah bekerja selama minimal dua tahun.
Pengalaman dan pembelajaran tersebut bisa dikonversi menjadi SKS, asalkan sesuai dengan capaian pembelajaran program studi. Jadi, kalau kamu sudah banyak belajar dan praktik di dunia kerja, tipe ini memungkinkan kamu langsung “lompat level” di bangku kuliah.
2. RPL Tipe B – Untuk dosen yang ingin penyetaraan kualifikasi
Nah, kalau kamu adalah dosen atau calon dosen, RPL Tipe B ini dikhususkan untuk penyetaraan capaian pembelajaran dengan jenjang kualifikasi tertentu sesuai standar profesi. Tujuannya? Supaya kamu bisa mengajar sesuai dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), tanpa harus mengulang kuliah dari awal hanya untuk dapat gelar tambahan.
RPL Tipe B ini sangat strategis untuk mendukung profesionalisme dosen dan mempercepat proses pengembangan karier akademik—tanpa meninggalkan kewajiban mengajar.
Jadi, sekarang kamu sudah tahu: apakah kamu tipe A yang siap percepat studi berkat pengalaman kerja, atau tipe B yang ingin menyetarakan kompetensi sebagai dosen? Either way, RPL bisa jadi jembatan yang bikin waktumu lebih efisien dan ilmu yang kamu punya makin diakui. Yuk, lanjut ke bagaimana cara mengikutinya!
Di dunia yang makin dinamis seperti sekarang, belajar nggak lagi terbatas pada ruang kelas. Kamu bisa belajar dari mana saja—dari pekerjaan, komunitas, pelatihan, bahkan dari kehidupan itu sendiri. Dan kabar baiknya, Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) hadir sebagai jembatan resmi untuk mengakui semua itu dalam bentuk SKS dan gelar akademik yang sah.
RPL bukan cuma soal mempercepat masa studi, tapi juga tentang menghargai perjalanan belajarmu yang selama ini mungkin dianggap “tidak formal”. Dengan RPL, kamu punya peluang untuk kuliah lebih hemat, lebih relevan, dan pastinya lebih personal sesuai pengalamanmu.
Buat kamu yang merasa udah belajar banyak di luar kampus tapi belum punya ijazah yang merepresentasikan semua itu—ini saatnya. Coba eksplor lebih lanjut tentang program RPL di PPM School of Management dan cari tahu jalur mana yang paling cocok buat kamu.
Siap ubah pengalaman jadi peluang nyata? Yuk, jangan tunda lagi—masa depanmu bisa dimulai dari pengalaman hari ini.